Baru saja menyelesaikan sebuah tontonan menarik, 3 idiots. Menghibur dan penuh dengan hal-hal yang mengelitik terutama untuk masalah pendidikan.
Sebagian dari kita kuliah untuk mendapat gelar sarjana, dapat kerja dan bisa beli rumah hehehe. Film ini membuka mata kita tentang sistim pendidikan di India, yang tidak jauh berbeda dari Indonesia, yang ternyata tdak begitu baik. Para murid dididik supaya “pintar” dan menjadi juara dengan bisa mengikuti ujian-ujian teori. Orang tua menyekolahkan anaknya agar menjadi orang “pintar dan besar”. Pintar itu identik dengan hafal dan lulus ujian dengan nilai bagus. Besar berarti bisa bekerja di perusahan ternama dan bergaji mumpuni.
Tapi ternyata tidak demikian. Sistim pendidikan yang demkian menciptakan suasana belajar yang penuh ketakutan. Takut tidak lulus, takut tidak dapat kerja, takut dikeluarkan dari sekolah. Mereka semua belajar bukan karena cinta dan menyukai materinya, bukan karena ingin mengetahui hal baru dan menciptakan inovasi baru. Hiks…itu juga terjadi pada saya.
Banyak hal yang dapat diambil dari film ini, salah satunya adalah timbulnya keinginan saya untuk menjadi guru yang dapat membuat muridnya menyukai pelajaran bukan karena terpaksa dan takut, namun karena keinginan tahuan yang muncul dari dirinya sendiri. Pasti menyenangkan.
Sekarang akan saya coba praktekan pada kasus di depan mata yaitu alergi makanan (tesis) dan DM tipe 1 (SKL). Doakan saya yaa
Ismicitra
*gak bisa hafal visi misi IKA*
Komentar