Membicarakan masalah jodoh adalah hal yang tidak terpikirkan saat ini, dimana aku harus berjuang melawan penyakitku sehingga aku bisa berjalan lagi. Namun, ternyata hal ini tidak dapat dihindari, sehingga tergelitik aku untuk menuangkannya dalam tulisan. Berharap atau memberi harapan. Dua hal yang berbeda dan amat menyenangkan sekali jika keduanya ditujukan pada satu orang. Saat ini kedua hal itu terbersit di kepalaku saat membuka email-email lama. Sayangnya yang terjadi padaku bukan pada orang yang sama, aku berharap untuk yang lain, dimana seseorang yang lain berharapan padaku. Berharap untuk mendapatkan lebih dari seseorang yang pernah mengharapkanku. Wuih...repot ya kalimatnya. Kesimpulan yang aku ambil pagi ini adalah harapan kita selalu lebih baik dari kenyataan, dan tidak mudah melepaskan diri dari kenyataan, dibandingkan dengan lepasnya harapan dari pandangan. Memberi harapan pada kenyataan, nah ini yang belum pernah aku coba. Akankah lebih baik? Face it, stop running.
Saat hati bicara, kata akan semakin penuh makna