Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011

Pengalaman pertama setor tunai lewat mesin

Akhirnya mencoba mesin setor uang di BCA. Pertama-tama keringet dingin, lirik kanan kiri gak ada yang bisa ditanya, pak satpam sibuk dengan para tamunya.Ya, sudah, Bismillah,insyaAllah bisa dengan baca petunjuk diatas mesin. Masukin kartu atm Ketik pin Masukan uang yang akan kita setor. Mesin hanya mau menerima uang Rp 20.000 atau 50.000 atau 100.000, dan bisa menerima gabungan dari mereka misal 170000. Tempat uang akan menutup, dan mesin mulai menghitung Setelah selesai menghitung, layar akan mengatakan uang anda terdiri dari 1 lembar 100.000, 1 lembar 50.000 dan 1 lembar 20.000 Lalu setor ke....rekening sendiri atau rekening orang Klik oke Selesai, bukti penyetoran akan keluar dari mesin Tips sebelum menyetor uang lewat mesin Hitung dulu uang yang akan kita setor dengan teliti, namanya juga mesin buatan manusia, bisa aja salah Uangnya kalo bisa yang masih bagus, mesin tidak menerima uang lusuh. *tadi sudah saya coba hehehe* Tenang....jangan panik...jangan malu nanya Selam

Visi-misi

love the motto Saat jalan semalam, saya menemukan seonggok sapi hijau  di depan rumah makan Marche. Unik dan lucu, saya baru sadar saat melihat kembali foto-foto semalam, ternyata sapi tersebut mengusung moto Marche: Fresh Healthy and Fast. Jadi pengen cerita tentang moto. Ehm..mungkin lebih mudah kalau memakai kata misi. Misi adalah suatu hal yang dilakukan untuk mencapai visi. Lalu kalo hal itu di terapkan pada kehidupan, apa visi dan misi anda? Visi saya selama ini adalah selamat dan bahagia dunia dan akhirat.*pasaran banget ya??* Misi untuk mencapainya biasanya dibuat dalam periode waktu tertentu dalam hidup saya. Saat ini adalah periode Sekolah Anak, periode jadi seorang anak dan ponakan. Gak neko-neko pengen tetap jujur dan mengerjakan sesuatu maksimal dengan tetap peduli lingkungan, yang kalo dibuat keren jadi JUR_MAX_DUL hehehe..... honest,care and do the best  :) Semoga selamat sampai tujuan, aamiiin Ismicitra

Nama lain perempuan

http://annafardiana.com/2010/10/menunggu/ Semalam dapat curahan hati colongan dari seorang teman wanita. Lagi-lagi masalah hati dan lelaki. Dua hal yang tadinya menurut saya bukan masalah, tapi sekarang malah jadi biang keladi dari masalah. Kasus: Seorang perempuan dikenalkan kepada seorang lelaki yang sibuknya luar biasa, hingga sampai usianya kini sang lelaki belum menikah. Setelah pertemuan itu, tidak ada pendekatan yang signifikan dari sang lelaki, sampi akhirnya tiba-tiba beberapa bulan kemudian dia SMS sang perempuan yang isinya suatu hal yang menggembirakan, sebuah janji untuk bertemu (kembali). Namun janji itu tak kunjung terwujud dengan alasan sibuk, pembatalan demi pembatalan diterima oleh sang perempuan.Sampai akhirnya semalam sang perempuan mengaku lelah. Masalah (dari sisi perempuan): Mengapa sang perempuan rela menunggu? Mengapa tidak disampaikan saja secara langsung kelelahan mental yang dia alami? Jawaban: Untuk kedua masalah itu adalah HATI, RASA dan TID

Sudirman, turun menteng ;)

Peristiwa kemarin terus terbayang di benak saya. Hal kecil yang biasa terjadi namun sangat berbekas dan meninggalkan arti, walau saya tidak tahu itu apa. Setelah menjenguk suami teman  di ICU RSPP, dan memberikan semangat kecil buat dia, kami segera bergegas pulang karena tidak mau berhadapan dengan macetnya Jakarta di Jum'at sore. Di depan pintu gerbang RSPP, kami berdua tertegun, ini di daerah mana ya?? *hehehe kuper banget deh* Trus kalo kembali ke RSCM harus nyebrang gak ya?? *dooh, padahal ngakunya driver tapi gak tau jalan* Mau tanya pak satpam, tapi dia sedang sibuk dengan antrian mobilnya. Tengak-tengok, eh ketemu deh ama sasaran empuk untuk bertanya. Seorang bapak berkacamata dengan tas hitam di pundaknya. Kami berdua memberanikan diri bertanya pertanyaan konyol itu. Geser sedkit demi sedikit mendekati si bapak " Ehm..ehm...sore pak, mau tanya, kalo jalan ini ke sana itu kearah mana ya pak?" " Ooh...ini keee.....Monas bisa mb" " Heee...ka

Doa malam ini

Saya mungkin bukan orang yang baik, apalagi benar Saya kadang iri jika melihat kedekatan teman dengan sang Pencipta Saya malu jika meminta lebih, seakan tidak bersyukur atas yang sudah diberi tapi kemana lagi harus meminta jika tidak pada Dia sang Penguasa... mari mulai.... Allah..... dengan kerendahan hati hamba mohon pada Mu mudahkan jalan hamba....mudahakan urusan hamba (mungkin harus lebih spesifik) lancarkan ujian hamba Rabu ini Engkau mengetahui apa yang hamba lakukan karena takutnya, hamba malah tidak bisa berbuat apa-apa tdak bisa menghafal atau membaca Allah..... Hamba yakin Engkau akan berikan yang terbaik buat hamba apapun itu, maka hamba berserah..... Aamiiin Ismicitra *senang menulis doa*

Sesal

sesal  (gambar lupa diambil dari blog siapa) Ketakutan kadang membawa dalam keterpurukan Tak berani berbuat banyak Tak bisa berbuat lebih Hanya diam menunggu Dan akhirnya tersadar semua telah terlambat Ismicitra *tak pernah berhenti berharap*

Takut

image from: Hanan Allah.... Hanya dengan ijin-Mu-lah semua menjadi mudah Kaulah yang dapat membuat semua menjadi indah Tak ada daya upaya selain kekuatan dari-Mu Tak sanggup rasanya tanpa bantuan-Mu Allah.... Hamba takut Ismicitra *tesis, SKL,  mamah, rumah*

Hasil bacaan (1)

Akhlak yang bagus adalah sebagian tanda-tanda bagusnya agama seseorang. Tanda ini lebih kuat daripada tanda lainnya, misal pengetahuan agama dan lingkungan. Dua hal yang disebut terakhir ini menjadi pertimbangan pendukung mengenai agama dan akhlak orang yang berniat menjadi suami putri Anda. Rasulullah Saw. bersabda, "Orang mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaknya." (HR Ahmad dan Abu Daud). Hadiqah berkata kepada Rasulullah, “Tampaklah apa yang tidak saya ketahui pada malam pengantin kami. Saya pernah melihat beberapa orang laki-laki, namun suami saya adalah laki-laki yang paling hitam kulitnya, pendek tubuhnya, dan paling jelek wajahnya. Tidak ada satu kebagusan pun yang saya temui pada dirinya. Saya tidak mengingkari kebagusan akhlaknya dan agamanya, ya... Rasulullah, tetapi saya takut menjadi kafir jika tak bercerai darinya. Saya takut jika terus-menerus maksiat padanya karena ketidaktaatan saya pada suami, dan saya tahu itu me

Setengah hari bersama Athaya

Selingan diantara rutinitas sayang dede bersama monk, guguk, dan dino mirip ekspresi yang berbeda gangguin dede aya, mamih ita dan dede dede akhirnya bangun juga Ismicitra