Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

Aku

sedih..... capek.... sedih..... sendiri.... lelah.... menangis.... sensitif.... capek.... marah..... menangis.... sendiri.... aku bukan seperti yang ku kenal semoga aku cepat kembali menjadi aku lagi

Rindu buah hati

Satu  keinginan yang sulit terpenuhi dan semakin menyesakkan dada.  Memang kesannya aneh bahkan tidak adil buat sebagian orang karena aku lebih memimpikan menjadi seorang ibu dibandingkan menjadi seorang istri. Keegoisan diri membuatku tak pernah berfikir untuk berbagi, aku bisa sendiri.  Ketidaknyamanan rasa terhadap orang lain membuatku lemah dan menjadi "aneh", kadang tak bisa berpijak karena lututku terasa lemas.  Aku tidak mau lagi. Namun saat hati rindu akan kehadiran anak mengisi hari, mulai ku sadari aku tidak bisa begini terus.  Harus berani untuk kembali merajut rasa dan berbagi hati agar tercipta sang buah hati yang ku nanti. Semoga Dia limpahkan kesabaran dan kehati-hatian dalam menunggu dan memilih teman seperjuangan, calon ayah untuk anak-anakku kelak . berharap segera ketularan are dan mamat Jakarta, 27 Feb 2011 Ismicitra *menunggu dan menyiapkan keberanian*

Selamat Ulang Tahun

Happy birthday Semoga selalu diberikan umur yang barokah Semoga kau segera menikah sehingga lenyap semua anganku akanmu. Karena sepertinya itulah salah satu cara yang dapat membuatku berhenti. Jakarta 26 Februari 2011 Ismicitra *secret admirer*

Patah yang tak tuntas

Mata ini berkaca saat hati memutuskan untuk menjadikan dia sebagai kenangan. Rasa nyeri menyelinap dalam diri. Kaki bergetar hingga tak bisa bergerak. Inikah rasanya patah hati?. Kesedihan utamaku adalah tertutupnya semua pintu untuk mengenalnya. Aku belum mencoba apapun, tak bisa mencoba Hanya dapat berharap dan bermimpi Aku kalah sebelum berperang Jauh di lubuk hatiku, ingin rasanya aku  mendekat, melakukan usaha sebelum akhirnya patah, Jika hal itu terjadi, di tengah keremukan hati akan ada kepuasaan sendiri karena pernah mencoba. Tapi untuk hal ini, Dia mengaturnya untuk menjadi seperti ini.....tak boleh maju Ismicitra *interuptus*

Syukur dalam Sempit

Ternyata keadaan "sempit" dapat membuat kita melakukan manuver-manuver yang baru untuk menyiasatnya. Hal ini yang terjadi pada saya saat ini. Saya adalah pengen beli smartphone dan sepertinya sudah butuh juga*maksa*. Hitung menghitung ternyata hanya punya budget terbatas, belum cukup untuk beli smartphone yang lagi ngetrend saat ini. Putar otak, sedikit pusing, bolakbalik baca, tanya ama mbah google dan alhasil......ting..ting *gambar lampu*, gak hanya informasi tentang smartphone yang saya dapat tapi juga saya merasa lebih menggunakan otak saya untuk bekerja...WOW....berfikir, dan mengasah ingatan, sepertinya hal yang sudah lama saya tidak lakukan. Senangnya, dan semakin bersyukur diciptakan sebagai manusia, makhluk yang sempurna ;) Menyenangkan sekali dapat mengetahui hal-hal baru disekitar kita....Makasi ya Allah Ohya, tentang smartphone-nya sih belum dapat yang sesuai kebutuhan, budget dan keuangan, masih cari-cari-cari, tapi sepertinya gak jauh-jauh dari si robot h

Sop Kambing Betina

PERINGATAN SEBELUM MEMBACA: kalo yang "jijik..an gak usah baca yaaa" Setelah sekitar 6 jam berkeliling ke rumah pasien, kami menutup hari ini dengan makan sop kambing di daerah Roxy. Kami memesan sop kambing campur dan sate kambing serta es kopyor. sop kambing dan sate Sop kambing seharga Rp. 25.000 rupiah memang mantaap, satenya juga empuk. Namun di tengah kenikmatan, kami menemukan benda kecil seperti di bawah ini. Kami singkirkan dia sejenak sambil melanjutkan menikmati sop, dan mengembalikan kembali ke mangkuk untuk dokumentasi. apakah ini? Coba di zoom supaya lebih jelas .... hiiiiii.......bulu matanya lentik amat ya Baru tersadar bahwa kami makan sop kambing betina hehehe...lain kali kalo pesan gak usah pake bulu mata, deh ;) Ismicitra *pengalaman liat bulu mata dalam sop kambing*

Hujan membawa saya kembali pada-Nya

Pulang dari kampus tadi, saya bergegas ke bengkel AC langganan di daerah Layur, Rawamangun, karena AC starmin mulai mengikuti cuaca, siang panas dan malam dingin hehehe. "Kerusakannya ini...ini..ini...kira-kira 3 jam deh bu" kata si abang bengkel. "Oke, gak masalah." dan saya pun bergegas mencari bajaj untuk ke Tiptop di dekat bengkel, belanja bulanan. Hujan deras turun bersamaan dengan selesainya urusan belanja saya, saat itu masih kurang 1,5 jam dari waktu yang dijanjikan si abang bengkel. Tempat duduk yang tersedia di dekat kasir  sudah dipenuhi dengan orang yang menunggu hujan reda. Ehm...lihat-lihat buku di lantai 2 aja ah, pikirku. Rencananya sih hanya lihat-lihat saja, namun saat melihat tulisan  kecil di bawah judul buku Never Give Up, Keep Fight!, saya langsung tergerak untuk membeli. Tulisan itu adalah " Kegagalan mewujudkan impian adalah ketika kita sama sekali tidak pernah memulainya. Melainkan hanya membicarakannya atau bahkan terendap dalam bena

Emak ingin naik haji.......*Allah kirimkan film ini untuk saya*

Allah selalu memberikan sesuatu tepat pada waktunya. Itulah yang saya rasakan sekarang. Pasti pernah mendengar  film Indonesia "Emak ingin naik haji". Sudah lama ingin menonton film ini, namun baru saja berhasil menontonnya gratisan di SCTV. Ternyata saya baru dizinkan Allah untuk nonton ini sekarang karena saat ini adalah waktu yang "pas" untuk saya, dan untuk film itu menjadi salah satu jalan  saya berkaca dan berpasrah. Film ini membuka lebar kesempitan yang sedang saya alami. Air mata yang mengalir tadi bukan hanya karena cerita yang menyentuh tapi juga air mata penyesalan saya akan keangkuhan diri yang merasa kuat. Sempit dan penat yang mengisi hari-hari saya membuat saya membangun dinding kuat sebagai pagar hati agar tetap bisa berdiri tegar. Namun dinding itu juga tenyata membangun ego bagi saya dan membuat saya "merasa" kuat. Tidak pernah saya  mengeluh, namun tidak pernah saya mencoba meminta, karena saya merasa Dia akan kirimkan yang terba

Toko Seru

Kami tidak menyia-nyiakan kesempatan kunjungan ke rumah pasien dengan melakukan kunjungan ke yang tempat lain. Hari ini karena kami berkeliaran di daerah Jembatan Tiga maka mampirlah ke sebuah toko plastik unik.Nama tokonya kami tidak tahu namun di depan toko digantungkan ember2 atau plastik-plastik yang mungkin sudah tidak terjual, dan   "eye catching" banget buat orang yang melintas. Toko ini menjual dalam jumlah ecer atau kodi barang kebutuhan rumah tangga dari plastik atau bukan. Saat masuk, akan disuguhkan tumpukan barang2 yang cukup berdebu, entah ya ...mungkin karena letaknya di pinggir jalan yang ramai atau pemiliknya sudah gak peduli ama kebersihan lagi, soalnya sudah laku. Menurut mami Sondang  pelanggan toko ini biasanya membeli dalam partai besar.  Setelah membeli jangan lupa minta diskon di kasir  seperti belanja pada umumnya dan jangan lupa cuci tangan. Selamat belanja ;) mami sondang ember dan bak-bak plastik Belanjaan kami diskon 10% Ismi ci

Balapan Bajaj

Perjalanan sore kemarin diwarnai dengan adegan seru dan berbahaya, ternyata menyenangkan sekali bisa duduk di belakang pak supir sehingga bisa mengamati jalanan. Adegan berbahaya ini sudah di mulai sebelum hujan turun dan berakhir saat hujan berhenti ;) 1...2....3.....Go!!! Hujan mulai turun, si abang mulai kesulitan menyalip mencoba mendahului dari sisi kiri dan hampir berhasil yeaaaa!!!! Apakah bajaj saya pemenangnya? Hanya saya dan si abang yang tahu ;) Ismicitra *Alhamdulillah, nyampe dengan selamat*

Hutangku

Janji dengan 2 ibu untuk catatan tentang makanan yang harus dihindari oleh anaknya yang alergi telur: Ibu Diana--> mama Raka Ibu Husnul--> mama Aditia Harus dicatet di sini biar gak lupa Ismicitra *yang pelupa*

Kebun mamah

Mamah sudah gemar bercocok tanam sejak muda dulu, namum setelah sakit 4 tahun yang lalu, hobinya tidak terlalu ditekuni lagi. Semangat berkebun mamah kembali membara setelah kedatangan eneng Asih, asisten rumah tangga kami yang sekarang. Kamboja dari teteh Padat ;) Cabe dan kumbang ehmm atau lalat ijo ya?? Pisang kepok yang gak bikin kapok bunga dalam pagar Banyak hal yang dapat mamah lakukan melalui tangan eneng Asih, diantaranya menanam cabe, rapihin pot-pot, cabut rumput liar dan lain-lain. Baru kemarin saya tersadar dan terkagum dengan hasil karya keduanya. Good job, mom and Asih!! Ismicitra *maaf ya mah, selama ini gak pernah nemenin mamah berkebun*

Terjebak rasa

aku terjebak dalam rasa terbelenggu dalam keinginan yang menggebu sesak, penat dan ingin berteriak “Hei, kau…lihatlah kepadaku!!” ingin mencoba tapi tak tahu bagaimana ingin dekat tapi tak tahu kemana ingin menatap tapi tak tahu dimana aku dan dia, dia dan aku terpisah oleh waktu mungkin dunia bukan tempat kita untuk bertemu Ismicitra