Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2010

Food Allergies Overestimated by Public; Need Careful Confirmation

Food Allergies Overestimated by Public; Need Careful Confirmation Becky McCall Authors and Disclosures   December 15, 2010 (Dubai, United Arab Emirates) — Food allergies are markedly overestimated by the general public. According to challenge-confirmed studies, the medically confirmed prevalence is far lower than what the public believes. Self-diagnosed allergies are claimed by 20% to 30% of the general public, whereas clinically confirmed cases have been identified in less than 6% of children and less than 2% in adults, food allergists reported here at the World Allergy Organization (WAO) 2010 International Scientific Conference. Sami Bahna, MD, chief of the Allergy and Immunology Section at Louisiana State University Health Sciences Center in Shreveport, and 2009/10 president of the American College of Allergy, Asthma and Immunology, led a session on the diagnosis and treatment of food allergy. "The public claim allergy for any adverse or undesirable reaction to food.

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ??

Seringkali aku berkata Ketika semua orang memuji milikku Bahwa sesungguhnya ini hanyalah titipan. Bahwa mobilku hanyalah titipan-Nya Bahwa rumahku hanyalah titipan-Nya Bahwa hartaku hanyalah titipan-Nya Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya Tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya: Mengapa Dia menitipkan padaku ?? Untuk apa Dia menitipkan ini padaku ?? Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik-Nya itu ? Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku ?? Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh-Nya ? Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah? Kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka? Kusebut itu sebagai panggilan apa saja untuk melukiskan kalau itu adalah  derita.. Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku....... Aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil, lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan, seolah semua "derita" adalah hukuman

Terus mencobakah?

pintu tertutup-menutup pintu? Sebenarnya sudah berkali-kali saya mengungkapkan akan menjadikan dia sebagai kenangan, namun berkail-kali pula saya gagal. Keingintahuan dan rasa ingin mengenalnya jauh lebih besar dari pada akal sehat saya yang menyatakan  tak mungkin . Saya termasuk orang yang berpikiran positif atau nekat lebih tepatnya  *smile* , tapi ini akan membuat saya menjadi tidak berhenti berusaha  *doooh*. Kegagalan itu terjadi saat kita sudah mencoba untuk meraihnya. Berpatokkan pada prinsip itu maka saya merasa  belum gagal, karena saya belum melakukan apa-apa hehehe......baru mulai mencari jalan kesana..... *hopeless* Pada suatu percakapan dengan teman, ada sebuah hikmah yang jadi pagar pembatas saya: " Jangan deh kamu habiskan waktu kamu untuk memikirkan hal yang tak pasti, sia-sia, saat sang malaikat bertanya saat kamu mati nanti...sedang apa kamu saat ajal memanggil?......sedang mikirin dia.....ampuuuun deh sia-sia banget ...kan" Hiks iya ya.... *hug*

DTAC One D.I.Y

Saya mengetahui  application  ini dari ponakan, lucu juga ternyata. Aplikasi ini tempat kita membuat avatar di facebook tapi emang belom canggih sih, bajunya gak banyak dan warnanya tidak dapat dirubah, hanya putih, tapi boleh lah buat ganti-ganti avatar:D Selamat mencoba  Ismicitra kereeen keriting

Berobat kulit ke dr. Inong, part 2: Peeling session

Setelah lebih dari satu bulan bermain-main dengan krim pagi  dan malam, kini saatnya kembali untuk  chemical peeling   alias pengelupasan kulit dengan bahan kimia (obat). Kunjungan kedua kali ini saya pilih    Jumat. Tiba di RS restu jam 15.00 dan mendapat urutan 50. Lumayan, hanya nunggu sekitar 2 jam akhirnya tibalah giliran saya. Ada sekitar 6 tempat tidur dengan satu kipas angin kecil di masing-masing tempat tidur. Sebelum pengelupasan, wajah kita dibersihkan dulu oleh asisten   dengan cairan berbau seperti alkohol, dan mulailah obat itu dioleskan oleh dr. Inong sendiri. Awalnya terasa dingin, namun beberapa saat kemudian....." ouch "    ….panas dan perih sekitar 5 menit dan kipas angin ini sangat membantu untuk mengurangi rasa sakit.  Tenyata pengolesan itu diulangi lagi setelah 15 menit....*dooh  double ouch *, tapi bener kok cuma sebentar, dan setelah tidak terasa panas lagi sang asisten akan mengoleskan krim, dia menyebutkan sih nama dari krim itu tapi sepertinya

Panggilan

Saat menerima pemberitahuan itu Rasanya seperti mendapat ambrukan bintang dari langit Dada ini tak kuasa menahan gemuruh Mata ini tak tahan untuk berkaca Mulut ini dipenuhi oleh ucapan syukur Semua sesak yang menghimpit sirna sudah Tapi…..Kau lah yang maha Tahu entah apa yang akan terjadi besok mohon temani aku menghadapi dan saat ini, biarkan aku bercanda dengan anggan yang menyenangkan Jakarta 5 Des 2010 Ismicitra *besok akan ke Serang…ya Allah bantu aku kuat menghadapinya, apapun itu ….adalah yang terbaik untukku.*

Rasa

aku hidup bersama rasa karena rasa aku berjuang berubah pun untuk rasa rasa menjadi semangat pagiku membantuku berpikir jalin sebuah asa rasa juga yang membuatku patah tapi rasa pula yang mendorongku bangkit aku ingin rasa ini tetap bersamaku menyapu semua yang tertinggal menyambut semua yang membentang rasa …..jangan pergi…..aku tak mau sendiri Ismicitra *Bismillah…semoga hari ini lebih baik*