Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label anak

Penjaga hati

"Aku senang deh hari ini bisa diantar bunda." Sesampainya di sekolah, Hana langsung memperkenalkan aku ke guru dan teman-temannya, "Ini bundaku." Nyesss.....ada rasa yang menyusup di dada. Terinspirasi dari kejadian tersebut, aku buatkan untaikan kata yan kelak akan membuat mereka tahu. Maafkan bunda yang tidak bisa setiap saat mengantarkan ke sekolah, karena bunda sedang membantu anak  lain yang sedang sakit agar tetap sekolah Maafkan bunda yag tidak menemani tidur malam ini, karena bunda sedang berusaha  membuat anak yang sedang demam tidur dengan nyaman dipelukkan mama papanya Maafkan bunda yang tidak selalu bisa menemani main sepeda, karena bunda sedang menolong mereka untuk bangkit dan bisa bersepeda Anak-anak bunda tersayang,  Bunda yakin Allah akan selalu bersama kita bila kita bisa menebarkan kebaikan, membantu yang lain agar bisa merasakan indahnya dunia. Bunda diamanahkan oleh Allah agar bisa berbuat banyak untuk sesama dan bunda titipka...

Rindu buah hati

Satu  keinginan yang sulit terpenuhi dan semakin menyesakkan dada.  Memang kesannya aneh bahkan tidak adil buat sebagian orang karena aku lebih memimpikan menjadi seorang ibu dibandingkan menjadi seorang istri. Keegoisan diri membuatku tak pernah berfikir untuk berbagi, aku bisa sendiri.  Ketidaknyamanan rasa terhadap orang lain membuatku lemah dan menjadi "aneh", kadang tak bisa berpijak karena lututku terasa lemas.  Aku tidak mau lagi. Namun saat hati rindu akan kehadiran anak mengisi hari, mulai ku sadari aku tidak bisa begini terus.  Harus berani untuk kembali merajut rasa dan berbagi hati agar tercipta sang buah hati yang ku nanti. Semoga Dia limpahkan kesabaran dan kehati-hatian dalam menunggu dan memilih teman seperjuangan, calon ayah untuk anak-anakku kelak . berharap segera ketularan are dan mamat Jakarta, 27 Feb 2011 Ismicitra *menunggu dan menyiapkan keberanian*

Rasa sayang= sayang

Teringat saat masih muda dulu, saat dimana idealisme tetap dijaga tinggi, terutama tentang calon pendampingku kelak. Laki-laki yang bisa jadi ayah untuk anak-anakku adalah laki-laki yang bisa menjaga anaknya, karena tidak selamanya aku bisa menemani mereka. Semua ayah pasti sayang pada anak mereka, namun kadang ditunjukkan dengan cara yang berbeda. Aku ingin rasa sayang itu tetap jadi rasa sayang tidak jadi kepura-puraan agar dianggap berwibawa. 15/9/2010 Ismicitra

"Testosteron dengan Alzheimer" vs "jadi laki-laki tua yang pelupa"

Saat mencoba menyusun sesuatu tentang testosteron dan penyakit Alzheimer, banyak hal yang tidak penting yang berlompatan di pikiran saya dan membuat saya sering tersenyum sendiri di depan laptop. Maraknya penelitian di bidang terapi hormonal terhadap Alzheimer berlatar belakang suatu survei global dari kelompok studi (ADI) terhadap insiden penyakit tersebut yang akan meningkat, mereka menuliskannya : The number of people affected will be over 100 million by 2050. Hampir semua peneliti dari jurnal yang saya dapat adalah laki-laki, tapi hal ini tidak dapat dinilai kesahihannya karena saya hanya melihat dari nama mereka saja. Tapi girus otak saya yang tidak terlalu dalam ini malah memunculkan prasangka buruk pada mereka, yaitu mereka takut jadi pelupa saat mereka tua (maaf ya Prof RN. Martin; namanya hampir ada pada semua jurnal tentang hal ini) Teori menjelaskan bahwa dengan bertambahnya usia,produksi testosteron akan berkurang,dan akhirnya terjadi penumpukan protein amiloid alfa dalam ...