Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label proses menikah

Menikah:proses 4

Minggu yang berat, untuk hati dan psikis saya. Berkali-kali saya meyakinkan diri dengan bertanya dan bertanya lagi pada Allah, penghubung saya, teman-teman dekat, mamah dan saudara-saudara. Sampai suatu titik dimana saya menyadari bahwa saya terlalu berpikir rumit. Saya kembali ke niat awal, menikah untuk ridho Allah, dan menguatkan keyakinan bahwa apabila kita mencari ridhoNya, maka Allah akan cukupkan semua untukmu. Sebaik-baiknya umat adalah yang paling bermanfaat. Allah....Allah...Allah.... Telah Kau datangkan sesorang yang berniat untuk bergerak maju mengapai RidhoMu, sungguh rugi hamba jika tidak menjadi orang yang bersyukur. Dan tibalah waktunya untuk kami memberikan jawaban: Saya: Bismillahirohmanirrohim...dengan menyebut nama Allah, dan dengan kemudahan yang telah Allah tunjukkan, saya siap melanjutkan perkenalan ini ke tahap selanjutnya, jika memang Allah berkehendak lain (ybs tidak menemukan kecocokan pada saya), itu juga adalah kehendak Allah semata da...

Menikah: proses 3

Setelah mengantarkan teman ke terminal bis menuju Cengkareng, saatnya saya bersiap untuk mengahadapi pertemuan dengan ybs. Saya tidak bisa mendeskripsikan perasaan yang saya rasakan pagi itu.Masih banyak waktu sebelum sampai pada jam di mana kami akan bertemu. Rencananya setelah mencuci mobil, saya akan mampir ke rumah tante untuk membunuh waktu mengusir galau. Tapi ternyata saya tidak sanggup. Mobil yang telah bersih ini saya parkirkan di depan sebuah masjid. Saya terdiam di sana dan mulai menulis sambil beberapa kali beristigfar....dan kembali menyebut namaMu ya Robb. Saya tiba lima belas menit lebih awal dari jam yang ditentukan, dan di sana sudah menunggu murobiah saya, mencoba menenangkan saya, tidak banyak yang bisa saya lakukan selain merenung dan berpikir. Yang bersangkutan baru tiba 1 jam kemudian dikarenakan macet di pelabuhan dan ybs bukan orang yang tahu jalan ketempat kami akan bertemu. Tanpa basa-basi, acara taaruf pun dimulai, pertanyaan demi pertanyaan dilontar da...

Menikah: proses 2

Tidak lama setelah email saya dikirimkan, saya mendapat kabar bahwa yang bersangkutan telah membacanya, dan memberikan respon; Hal tersebut bukan masalah, semoga menjadi ladang amal buat ana Tubuh saya bergetar, Subhanallah benarkah yang saya dengar ini, mata saya berkaca, tidak sanggup berkata-kata, kecuali menyebut namaMu ya Allah...ya Robb...ya Robb... "Wah jika gini jadinya besok ketika ketemu sudah tidak ada pertanyaan lagi deh"ujar teman saya sambil melirik ke arah saya yang mencoba berpura-pura tidak kaget. Tengah malam saya menangis lagi...ya Robb..ya Robb dan mohon diberikan kekuatan dan petunjuk saat pertemuan besok. Mulailah pertanyaan-pertanyaan untuk dia saya susun. Tapi memang benar, pernyataan ybs itu membuat daftar pertanyaan saya berantakan, banyak coretan dan akhirnya menjadi 1 lembar saja. Allah...Allah...Allah...kuatkan hamba untuk esok Ismicitra 16 Agustus 2011