Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2009

Kerinduan angkasa pada sang bintang

aku adalah angkasa yang akan menaungimu kau adalah bintang yang akan hiasi biruku kadang sinarmu bersembunyi sehingga tak bisa ku raih dan akhirnya kau redup bersama waktu hilang dari angkasaku masih ku nanti bintang yang kuat bercahaya 'tuk terangi gelapku temani terangku dan bersama kita ciptakan pelangi Jakarta, 18 Desember 2009 ismicitra

Tertawa

Karena tangis bukan jalan keluar... diunduh dari Om Panda Surya dengan judul yang sama http://pandasurya.wordpress.com/2008/10/11/tertawa/

Tentang kehendak-Nya

Ketika kehendakmu tak sejalan dengan kehendak-NYA Biarkan kehendak-NYA yang berjalan atas hidupmu Karena kehendak-NYA adalah kebaikan untukmu Ketika inginmu tak sesuai dengan ingin-NYA Biarkan ingin-NYA menjadi skenario terbaik bagi hidupmu Karena Dia Maha Tahu segala hal tentang dirimu Biarkan tangisan mengobati kekecewaanmu Bukan kecewa kepada Rabb mu Tangisan karena tak mampu berdiri diatas ingin-NYA Hidup harus dijalani Semenyakitkan apapun Siap atau pun tidak Karena Rabb mu tidak pernah butuh persetujuan atas kehendak-NYA ( catatan seseorang yang karena penyakit gagal ginjal telah mendahului kita ) dikutip dari: Shinta Tedjaningsih Purwadi untuk dr. Zakiudin Munasir

Apakah obat ini aman untuk ibu menyusui?

Pertanyaan ini amat wajar dilontarkan oleh seorang busui yang sedang sakit. Saat ini banyak sekali obat bebas yang beredar di pasaran, dan mengklaim dirinya aman untuk ibu hamil dan menyusui. Sebagai orang tua yang cerdas dan concern terhadap kesehatan anaknya, maka harus mau mencari tahu dan berdiskusi dengan dokter tentang keamanan obat yang akan diminum. Contoh sederhana yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari: kalo pas lagi demam, minum P*n**ol, yang kadungannya paracetamol (aman buat bayi). Eh,berlanjut jadi pilek, trus minum P****ol Biru, (mgdg pseudoefedrin) jd tetap aman gak ya? Ternyata walaupun pd percobaan binatang, pseudoefedrin tdk terbukti terdapat efek teratogenik, tetapi data-data tentang percobaan pemakaian pada wanita hamil masih belum mencukupi, demikian juga untuk wanita menyusui. Pada Drug safety during breastfeeding menampilkan tabel obat yang aman, kurang aman, dan tidak aman untuk busui. Untuk penelitian yang telaah dilakukan dapat dilihat di The Transfer

Sepatu Orthopedi

Mungkin ini salah satu hikmah dari sakitku, yaitu mengexplorasi area yang tidak pernah aku masuki sebelumnya: perbelungan alias tulang belulang hehehe...walau hanya sebatas sakitku saja. Panjang kaki yang berbeda pasca operasi, membuat latihan berjalanku menjadi terhambat. Untuk mempercepat proses belajarku maka dibutuhkan alat bantu untuk menyamakan panjang kaki, yaitu sepatu dengan beda sol. Rencana awal sih hanya memberikan sol tambahan pada sepatu biasa, tapi ketika dipakai latihan...wah gak enak bener. Cari sana sini,tanya kiri kanan, agak sulit juga ternyata menemukan Sang Ortotik Prostetik Ortotik prostetik adalah bagian dari ilmu kedokteran yang mempelajari untuk pembuatan alat bantu (ortotik) atau alat pengganti (prostetik) bagian tubuh, contoh kaki palsu,sepatu buat kaki yang bermasalah dll. Biasanya sang OP ini akan banyak berhubungan dengan dokter rehabilitasi medis dan dokter bedah tulang, walaupun tidak menutup kemungkinan untuk dokter-dokter yang lain (seperti dg aku co

Bukan THR Biasa

Ini bukan THR biasa, karena bukan dapat uang tapi kita harus ngeluarin uang untuk mendapatkannya, karena yang ini adalah total hip replacement. Yuks, kita mulai pengenalan singkat ini * Siapa saja yang perlu THR? Total hip replacement adalah sebuah prosedur bedah orthopedi mengganti sendi panggul dengan besi (baca: protesa) yang sudah puluhan tahun dilakukan dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi (US: 90%, INA ?). Mereka yang mengalami kerusakan sendi panggul oleh berbagai macam sebab (patah, artritis, infeksi dll) dapat menjadi pasien yang siap di THR * Berisikokah? Setiap tindakan pasti mengandung risiko, diantaranya: infeksi, trombosis vena dalam, patah tulang, atau kerusakan syaraf. * Persiapan THR. Mental, itu yang utama, soalnya ini bukan sesuatu yang bersifat sementara, namun selamanya. Ngrobrol dengan orang -orang yang pernah THR, berbagi pengalaman dan tips. Jaga kesehatan dan dokter akan mengevaluasi apakah kita siap untuk diTHR. Setelah operasi pasie

Menulis; pemula

Saya memberanikan diri untuk bergabung di komunitasnya para pengolah kata-kata (baca:penulis). Ketika baca karya-karya mereka, saya jadi bingung karya yang mana yang harus masuk. Edat-edit, potong sana sini, baca lagi, ganti lagi, akhirnya "Terpuruk" saya masukkan pertama kali. Satu menit, 5 menit, 1 jam... mulai komentar berdatangan. Seneng deh, ada yang baca dan kasih apresiasi buat karya saya. Rata-rata masih bilang STD alias standar.Ya...kalo dibandingkan dengan karya-karya mereka, buatan tangan saya mah masih di bawah standar, kurang ulenan, masih bantet. Senang, takut, malu berkecamuk di dada. Masukin lagi gak ya? Bikin lagi gak ya? Beberapa kakak (baca: anggota lama)terus menyemangati saya. Agar tidak mempermalukan diri dengan melakukan kesalahan yang sama pada penulisan, maka saya mulai rajin baca sini, situ, ulang-ulang, pikir-pikir sampai mimpi-mimpi pula, ampuuun. Bagaimana karya saya selanjutnya? Yaaa....ternyata masih saja belum dapat "feel"nya, kok mir

Tentang film dan drama korea

Saat teman-temanku tahu bahwa aku senang menonton keduanya, banyak sekali cibiran yang datang. Bagusan juga film ini, film itu, ah cuma drama picisan, kan sama aja kayak sinetron Indonesia dan masih banyak lagi. Banyaknya waktu luang yang kumiliki, dan perlunya peralihan pemikiranku terhadap sesuatu yang lain selain sakit, membuatku semakin mengilai dua hal tersebut. Pada awalnya aku memang sebagai penonton yang menunggu bagaimana cerita berjalan. Namun setelah sekian lama, aku lebih menyukai menjadi pengamat. Hal yang berbeda tipis, tapi memberikan kepuasan lebih. Film korea ataupun dramanya menurutku mempunyai pergerakan yang lebih lambat dari film atau drama Indonesia atau hollywood. Pengambilan gambar banyak dengan pergerakan pelan dari kamera. Selain alurnya yang lambat, banyak simbol atau kiasan yang ditampilkan dari benda, scene, atau gesture si artis alias tidak eksplisit, tapi mengajak penonton untuk berfikir “what is going on?” Untuk beberapa orang mungkin ini menjemukan, m

Harapan; berharap atau memberi harapan

Membicarakan masalah jodoh adalah hal yang tidak terpikirkan saat ini, dimana aku harus berjuang melawan penyakitku sehingga aku bisa berjalan lagi. Namun, ternyata hal ini tidak dapat dihindari, sehingga tergelitik aku untuk menuangkannya dalam tulisan. Berharap atau memberi harapan. Dua hal yang berbeda dan amat menyenangkan sekali jika keduanya ditujukan pada satu orang. Saat ini kedua hal itu terbersit di kepalaku saat membuka email-email lama. Sayangnya yang terjadi padaku bukan pada orang yang sama, aku berharap untuk yang lain, dimana seseorang yang lain berharapan padaku. Berharap untuk mendapatkan lebih dari seseorang yang pernah mengharapkanku. Wuih...repot ya kalimatnya. Kesimpulan yang aku ambil pagi ini adalah harapan kita selalu lebih baik dari kenyataan, dan tidak mudah melepaskan diri dari kenyataan, dibandingkan dengan lepasnya harapan dari pandangan. Memberi harapan pada kenyataan, nah ini yang belum pernah aku coba. Akankah lebih baik? Face it, stop running.

Memandang langit

Saat aku terbaring di rumah sakit untuk ke 3 kalinya, tidak banyak yang dapat dilakukan kecuali, tidur, makan, ngobrol, tidur lagi. Benar-benar istirahat. Memandang langit, itulah pekerjaan yang aku paling sukai saat waktu senggang, kebetulan tepat di samping tempat tidurku terdapat kaca besar yang dapat melihat langit tanpa halangan. Tak banyak yang ku dapat dari memandangi langit dari sisi tempat tidur. Biru, dengan guratan awan putih beraneka bentuk, dihiasi burung yang terbang bahkan hinggap dijendelaku. Kadang melintas di langitku pesawat terbang disertai asap kebul di belakangnya. Suatu ketika biru berganti kelabu, awan putih tak kujumpai, tak ada burung atau pesawat. Hanya kelabu, ku pandangi sambil berharap warnanya segera berubah. Sampai akhirnya aku tertidur lelap. Saat mata ini terbuka, kelabu telah sirna, biru warnai langitku lagi. Walau tanpa burung yang melintas, tapi perasaan "aneh" menyelimuti saat memandang langitku yang kembali biru. Rasa aneh ini mungkin

Arti air mata

Akhir-akhir ini saat sakit mendera, aku mempunyai banyak waktu untuk diriku sendiri. Mengamati tubuhku, menyelami perasaanku, dan menjalani kehidupan yang tidak pernah aku pikirkan sebelumnya. Seputar kasur dan laptop, itulah duniaku sekarang. Pada kesempatan ini, ingin rasanya bercerita tentang menangis. Dahulu, sebelum sakit, aku cukup mudah tersentuh sampai akhirnya air mata ini mengalir, kadang untuk hal kecil saja. Hal yang berbeda terjadi sekarang. Masih dapat dihitung dengan jari tangan jumlah aku menangis, bukan aku pura-pura atau menahan diri, tapi itu terjadi begitu saja. Aku merasa harus ada sesuatu yang amat berarti untuk arti air mataku. Kini, menangis karena bukan sekedar mata saja yang berair, namun hatiku pasti mencair dan itu tidak ku inginkan terjadi, setelah sekian lama ku tata dan ku bina. Sakit ini memang latihan buatku mengasah hati dan mengatur perasaan. Entah ini salah atau tidak, tapi aku lebih nyaman dengan hal ini. Aku telaah lagi,selain lagi doa, kapan saja

Berharap keajaiban

Saat badai datang menerjang berat dan kehancuran begitu terasa aku berdoa mohon keajaiban agar badai ini berlalu kadang ingin meminta agar badai ini tidak pernah ada air mata mengalir menandakan kesungguhan tapi tanpa ku sadari keajaiban sudah datang padaku dapat senyum memandang hari bisa mencari pertolongan dengan keterbatasan yang ada dikelilingi orang-orang yang setia memberiku dorongan dan semangat masih diberikan kesempatan untuk terus maju dan melangkah KeajaibanMu, kekuasaanMu, kasih sayangMu begitu terasa dalam hariku kini Satu permohonanku agar sisa hariku tetap terisi dengan keajaiban-keajaibanMu semoga aku tidak termasuk orang yang merugi

Pemeriksaan radiologi tumor (tips dan trik)

Walau secara teori sudah aku dapatkan saat kuliah dulu, namun aku baru merasakannya sekarang. Ini sekilas pengalaman dalam pemeriksaan tersebut, semoga bermanfaat. Rongent: Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan yang paling pertama dilakukan. Untuk pemeriksaan ini tidak ada boleh ada besi pada tubuh kita, buka semua baju, kecuali celana dalam, hiks... Untuk mensiasatinya lebih baik pake hot pants dan kaos dalam. Untuk rongent dada tidak ada persiapan khusus, untuk rongent pinggul (pelvis) sebaiknya BAB dulu dirumah, agar gambaran rongent tidak tertutupi gambaran fecal mass. Bisa dilakuakan di RS mana saja, tapi pengalaman sih lebih enak di RS swasta dibandingkan di RS negri. Kisaran harga antara Rp. 100.000-200.000/ foto MRI: Pasien tiduran, tidak bleh bergerak dan masuk ke sebuah lorong, yang panjangnya sekitar 2 meteran dan jarak dinding ke kita hanya sekitar 20-30 cm, ini perhitungan kasar aja sih, amat tidak nyaman. Saat mesin bekerja akan mengeluarkan suara yang cukup mengganggu. Lama

Bersiap untuk yang tidak dipersiapkan

Dokter bedah orthopedi itu menyatakan hal yang tidak pernah (baca: mau) aku pikirkan sebelumnya. " Gambaran seperti ini sepertinya primary bone tumor , Ismi", deg...aku seperti melayang, beliau sepertinya sengaja menyuruh aku untuk tetap tiduran di tempat tidur periksanya. Untung saja teman dan tante menemaniku saat itu, sehingga ucapan sang dokter aku review ulang dari mereka saat aku sudah menjejakan kaki kembali. Tulang pahaku menderita tumor tulang yang menyebabkan tulang menjadi keropos dan patah sehingga menimbulkan nyeri seperti sekarang ini. Harus dibedakan dahulu jenis tumornya ganas atau tidak dengan beberapa proses pemeriksaan. Pemeriksaan bone scanning dilakukan pertama kali. setelah itu, open biopsi harus dilakukan untuk melihat langsung keadaan tulangku. Dibuka lalu diambil sedikit tulang pahaku yang sakit untuk diperiksakan ke bagian Patologi Anatomi. Insya Allah, 19 Mei 2009, akan dilakukan open biopsi. Hasil biopsi utk jaringan tulang biasanya sekitar 3-5 ha

Thank you

Thank you for loving me for taking care of me for staying beside me for everything that you have done Thank You for the chance that You give me for living to taste this happiness to be part of this family to be one of this community Thank You (kepada Dialah kami kembali)

Ternyata bukan sekedar HNP

Setelah menjalani bedrest total selama 14 hari, aku dikejutkan dengan keadaan baruku, tidak bisa berjalan, nyeriii sekali pada selangkangan kiri jika kaki ini dijejakkan ke bumi. Boleh dong menangis untuk hal yang baru ini...huwaahuwaaa Aku tetap pulang dan menjalankan exercise yang disarankan, namun tetap saja aku harus mencari pendapat lain untuk masalahku ini. Spine center RS Internasional Bintaro, itu sasaranku selanjutnya. Tim spine center melakukan pemeriksaan dan kesimpulan baru timbul, bukan sekedar HNP, ada masalah pada tulang panggul (pelvis). Kemungkinan besar radang sendi panggul oleh karena infeksi atau trauma, mereka menganjurkan untuk MRI pelvis dan cek2 darah serta rongent paru. Semua intruksi aku jalani, dan alhasil....aha....mudah2an ini adalah sumber masalahnya. Hasil MRI: Osteomilitis/osteoartritis berat prox femur dan acetabulum kiri dengan multiple abses forming intraoseus (collum femoris) dan periosteal dg tanda2 periostitis. mencurigakan impending fraktur. Sekar

Maaf ya mah

Maaf ya mamah, aku merepotkanmu. Seharusnya engkau duduk nyaman sambil menikmati anggrek yang berbungga Bebagi canda dan tawa dengan cucu-cucu tercinta Hidup tenang, tanpa pikir biaya Maaf ya mamah, telah membuatmu bersedih. andaiku bisa membalik waktu tak ingin semua terjadi tapi itu tidak penting lagi Mah, mari kita bersama hadapi semua rencanaNya yakin pasti ada sesuatu yang indah kan menjelang Senyummu, semangatku kita pasti bisa (saat ujian sakit datang, semoga lulus dengan memuaskan sebagai manusia berkualitas baru) sumber foto: http://www.flickr.com/photos/fotique/3328683003/

Sayangi punggung anda

Salah satu pencegahan sakit pinggang (hernia nuklues pulposus, salah satunya) dengan memperhatikan posisi yang aman buat punggung. Pencegahan lebih baik dari pengobatan, bukan? Sumber: www.answers.com/topic/backache

Seberapa berat beban punggung anda?

Posisi yang berbeda ternyata memberikan beban yang berbeda pada tulang belakang anda. Mari kita kenali, agar tidak terlalu membebani.

Cerita sakit

Episode 2: Sesuatu yang besar berawal dari kejadian kecil "Cuma terpeleset? Gak sampe jatuh?" semua terkesan terkejut saat aku mulai menceritakan awal mula sakitku. Ya..itu yang aku ingat, karena setelah itu aku sadar ada nyeri di selangkangan kiri yang menyebabkanku tidak dapat duduk bersila. Kesibukan kuliah dan rotasi yang berat, mengalahkan nyeri pada kaki kiriku. Secara sadar aku tahu bahwa nyeri ini semakin hebat, namun penyangkalan kerap kulakukan. Kaki kiriku selalu membutuhkan bantuan tangan untuk naik ke mobil, rasa pegal semakin menganggu dan gaya jalanku mulai berubah. Orang rumah dan teman-teman pun mulai menyadari ada sesuatu pada kaki kiriku. Saat kesibukkan berkurang, aku memaksakan diri (dipaksa oleh teman, tepatnya) untuk memeriksakan diri ke bagian Neurologi (saraf). Dr. Fitri SpS adalah dokter pertama yang aku temui dan dilakukanlah pemeriksaan electromyography (EMG). "Ismi, saat ini ada iritasi radiks L5-S1, MRI ya..nanti bawa kesini hasilnya."

Cerita sakit

Episode 1. Teguran atas ketidak pedulian Jaga malam ini begitu indah, pasien dalam kondisi aman, sampai akhirnya jam 00.30 " Dok, saturasinya by. A turun sampai 60%", perawat ku membangunkan tidur lelapku. Segera ku terbangun, namun "Aaow..." kaki kiriku tidak dapat bergerak, aku tidak dapat bangun. Ku coba sekuat tenaga untuk bangun, dengan menahan nyeri yang amat, aku berhasil bangkit. Setelah dapat berdiri, terasa nyeri menjalar dari punggung ke kaki kiriku, dan aku paksakan untuk melangkah dengan bertumpu pada kaki kanan. "Kenapa dok?", "Entah..." jawabku lemas. Setelah mengatur setting ventilator, saturasi by. A kembali naik sampai dengan yang kami harapkan dan aku kembali tidur, namun sudah kubulatkan tekad, harus MRI!! Hasil MRI sudah ditangan, dengan sedikit air mata dan debar-debar aku duduk di ruang tunggu Gedung A, dan masih tergiang2 kata2 dr. Fitri. " Aduh, kemana aja kamu Ismi, kan seharusnya udah MRI dari dulu. HNP mu udah be

Berhenti berharap

saat aku butuh dia selalu ada saat aku sendu dia buatku tertawa dia datang membawa cerita baru penuh dengan kejutan-kejutan dan sesuatu yang cerdas yang tak aku jumpai dari yang lain saling mengisi...tidak juga dialah yang selalu memenuhi kebutuhanku dia tidak pernah merepotkanku tak pernah cerita padaku akulah yang selalu memulainya itu karena.....dia tak butuh aku (semoga ini menyadarkanku untuk berhenti berharap)

kangen

berusaha menghindar dengan berkata tidak gak mungkin dan gak mau tapi rasa tidak bisa dibohongi semakin hari semakin terasa bahwa aku rindu komentarnya tulisannya ide-ide cemerlangnya kini aku kembali yakinkan diriku aku rindu dia (entah apa yang ada dipikiranya, saat ini aku tak peduli, ingin segera sesak ini hilang,agar aku bisa bernafas lagi)

ujung hati

kegelisahan kegundahan tak henti mengganggu... menggoda kesendirian hati untuk bergerak kearah lain agar tidak lagi menanti dan segera memutuskan untuk memilih tidak... jalan ini masih panjang cahaya belum mampu sinari sampai batas ujung sana biarlah aku berada dalam kesendirian namun penuh ketenangan pergi segera kau gelisah, menjauhlah engkau gudah dan aku kan tetap bersabar untuk sebuah hati yang tlah Dia sediakan untukku

Berdiri

semua serba membingungkan tidak ada kepastian selalu diamuk rasa terombang-ambing terbawa asa yang tak ada kejelasan pada jalan dengan ujung yang tak tampak dan bergerak sesuai tiupan angin begitu rapuhnyakah aku?? tak akan terjadi untuk kedua kali kini aku harus berdiri tegar dengan kakiku sendiri dan penuh keyakinan matahari kan bersinar lagi itu pasti

untuk ke dua kalinya......(sebels)

tak ada habis-habisnya masalah rasa ini terus ada mengganggu malamku hingga aku tak berdaya semakin ku ingin dia jauh rasa yang menghatam semakin hebat sakit nyeri menusuk dada berdarah walau tak ada luka dia tak tahu apa-apa karena aku tidak menginginkannya biar ini jadi rahasia di sini di rumah hati ini berulang untuk ke dua kali bagai kelinci yang sedang mencoba melompat di sisi yang berbeda tapi tetap tak kuasa melampaui lubang di hadapan dan kembali jatuh terbenam dan patah tulang belulang remuk hati atau organ lainya sudah pasti ada padahal luka lama masih menganga tak sabar rasanya menantikan akhir dari semua awal dari hal baru yang ku harap lebih indah atau setidaknya lebih bermakna (dari hal bodoh ini yang kulakukan 2 kali)

rindu...

Saat rindu menyerang tak banyak perlawanan yang dapat ku lakukan hanya memandang menanti dan berdoa Allah... jika dia bukan untukku jauhkanlah... hentikan semua serangan agar ada gencatan senjata aku menyerah (kangen deh, ngobrol ama "teman", berbagi hal yang gak jelas, kangen baca tulisannya yang segar dan menyegarkan, tapi takut juga jika rasa kangen yang biasa ini jadi tak biasa)