Langsung ke konten utama

Pemeriksaan radiologi tumor (tips dan trik)

Walau secara teori sudah aku dapatkan saat kuliah dulu, namun aku baru merasakannya sekarang. Ini sekilas pengalaman dalam pemeriksaan tersebut, semoga bermanfaat.
  1. Rongent:
    Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan yang paling pertama dilakukan. Untuk pemeriksaan ini tidak ada boleh ada besi pada tubuh kita, buka semua baju, kecuali celana dalam, hiks... Untuk mensiasatinya lebih baik pake hot pants dan kaos dalam. Untuk rongent dada tidak ada persiapan khusus, untuk rongent pinggul (pelvis) sebaiknya BAB dulu dirumah, agar gambaran rongent tidak tertutupi gambaran fecal mass. Bisa dilakuakan di RS mana saja, tapi pengalaman sih lebih enak di RS swasta dibandingkan di RS negri. Kisaran harga antara Rp. 100.000-200.000/ foto
  2. MRI:
    Pasien tiduran, tidak bleh bergerak dan masuk ke sebuah lorong, yang panjangnya sekitar 2 meteran dan jarak dinding ke kita hanya sekitar 20-30 cm, ini perhitungan kasar aja sih, amat tidak nyaman. Saat mesin bekerja akan mengeluarkan suara yang cukup mengganggu. Lama pemeriksaan sekitar 30-40 menit, namun bisa lebih lama tergantung jenis pemeriksaan dan kerjasama dari pasien Jika anda claustrophobia (fobia terhadap ruang sempit), sebaiknya disampaikan pada dokter anda, sehingga dapat diberikan obat tidur atau penenang, atau jika tidak berhasil daat dilakukan anestesi umum seperti ada bayi dan anak. Saat pemeriksaan berlangsung biasanya diberikan headphone untuk mendengarkan musik-musik (hanya di RS swasta). Saat ini MRI yang baik adalah yang berkekuatan 1,5 tesla, dan tidak semua RS mempunyainya ( RSPAD, Mitra, Abdi Waluyo, Husada). Harga tergantung bagian tubuh yang di MRI dan jika memakai kontras akan dikenai biaya obat kontrasnya, siapkan sekitar Rp 1,5- 2,5 juta lah supaya aman.
  3. Bone scanning: pemerikasaan untuk mencari adanya tumor di tulang yang lain. Hanya bisa dilakukan pada RS yang mempunyai radiologi nuklir (RSCM, Dharmais, RSPAD). Pasien tidak perlu membuka pakaian sama sekali, asiiikk. Pasien akan disuntikan obat, lalu disuruh minum banyak sekitar 2 liter, dan 3 jam kemudian(obat sudah beredar keseluruh tubuh) baru dilakukan scanning. Datang pagi, bawa minum sendiri (di RS mahal), bawa makanan, majalah, dan tissue untuk ke toilet. Biaya yang dikenakan sekitar Rp. 800.000-1.000.000.
Ketiga pemeriksaan tersebut ditanggung ASKES PNS, alhamdulillah.
Mudah-mudahan tidak memerlukan pemeriksaan2 itu lagi. AMIN :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berobat kulit ke dr. Inong, part 2: Peeling session

Setelah lebih dari satu bulan bermain-main dengan krim pagi  dan malam, kini saatnya kembali untuk  chemical peeling   alias pengelupasan kulit dengan bahan kimia (obat). Kunjungan kedua kali ini saya pilih    Jumat. Tiba di RS restu jam 15.00 dan mendapat urutan 50. Lumayan, hanya nunggu sekitar 2 jam akhirnya tibalah giliran saya. Ada sekitar 6 tempat tidur dengan satu kipas angin kecil di masing-masing tempat tidur. Sebelum pengelupasan, wajah kita dibersihkan dulu oleh asisten   dengan cairan berbau seperti alkohol, dan mulailah obat itu dioleskan oleh dr. Inong sendiri. Awalnya terasa dingin, namun beberapa saat kemudian....." ouch "    ….panas dan perih sekitar 5 menit dan kipas angin ini sangat membantu untuk mengurangi rasa sakit.  Tenyata pengolesan itu diulangi lagi setelah 15 menit....*dooh  double ouch *, tapi bener kok cuma sebentar, dan setelah tidak terasa panas lagi sang asisten akan mengoleskan krim, dia menyebutkan sih nama dari krim itu tapi sepertinya

Tips Berobat Kulit ke dr. Dewi Inong I spKK

Setelah menjalaninya saya tertarik untuk menuliskan tips untuk rekan-rekan yang akan berobat kulit ke beliau, supaya tidak salah langkah. Sekilas tentang dr. Inong (begitu saya panggil beliau) dapat dilihat di sini , bukan bemaksud promosi :P, namun beliau terkenal ramah dan murah untuk perawatan kulitnya. Beliau praktek di Permata Cibubur dan RSIA Restu, Kramat jati, saya akan berbagi untuk yang di Restu Datang pagi, benar-benar pagi. Pendaftaran dimulai jam 7.00 ,tdak boleh lewat telpon dengan biaya Rp. 85.000,- dan terbatas hanya 60 orang :O….Saya tiba di sana jam 8.10, dan alhasil dapat no. 68….ini berhasil karena no yang muda banyak yang gak datang. Setelah daftar di loket, jangan lupa daftar ulang di perawat depan kamar dr. Inong , karena akan dipanggil berdasarkan urutan di perawat bukan di loket. Bawa sarapan, cemilan dan makan siang serta air minum . Tidak ada kantin, hanya ada ibu penjual makanan kecil yang terbatas, dan suasana di sana panas, jangan

Kisah seorang pencuri foto

Kisah ini di mulai dari foto di atas. Saat melihat pertama kali, langsung jatuh hati pada foto berjuta makna ini. Foto ini dtemukan di salah satu jejaring sosial, pemiliknya adalah teman dari teman, aku sendiri tidak mengenalnya. Biasanya, jika mengambil foto pribadi, aku akan minta ijin dulu ke pemiliknya, tapi mengapa untuk foto ini aku agak takut dengan pemiliknya hehehe. Berikut kronologis perjalananku bersama foto ini, yang aku beri judul “Memandang ke Depan”: 19 Agustus 2010 : aku grabbed foto ini tanpa ijin, tapi ternyata merasa bersalah, dan berasa seperti pencuri, huuu gak enak 23 Agustus 2010 : akhirnya memberanikan diri untuk kirim message ke sang pemilik yang intinya minta ijin….sampai sekarang belum dijawab juga 2 Sept 2010 : sepertinya tidak akan dapat ijin resmi dalam waktu dekat, mungkin sekitar 20 tahun lagi hehehe *hopeless*….aku beranikan diri untuk mengirim message yang sama ke FBnya…no response until now 19 Sept 2010 :Dia: “biarkan kami mensyukuri hid