Langsung ke konten utama

Arti air mata

Akhir-akhir ini saat sakit mendera, aku mempunyai banyak waktu untuk diriku sendiri. Mengamati tubuhku, menyelami perasaanku, dan menjalani kehidupan yang tidak pernah aku pikirkan sebelumnya.
Seputar kasur dan laptop, itulah duniaku sekarang.

Pada kesempatan ini, ingin rasanya bercerita tentang menangis. Dahulu, sebelum sakit, aku cukup mudah tersentuh sampai akhirnya air mata ini mengalir, kadang untuk hal kecil saja. Hal yang berbeda terjadi sekarang. Masih dapat dihitung dengan jari tangan jumlah aku menangis, bukan aku pura-pura atau menahan diri, tapi itu terjadi begitu saja. Aku merasa harus ada sesuatu yang amat berarti untuk arti air mataku. Kini, menangis karena bukan sekedar mata saja yang berair, namun hatiku pasti mencair dan itu tidak ku inginkan terjadi, setelah sekian lama ku tata dan ku bina.
Sakit ini memang latihan buatku mengasah hati dan mengatur perasaan. Entah ini salah atau tidak, tapi aku lebih nyaman dengan hal ini.

Aku telaah lagi,selain lagi doa, kapan saja ya air mata ini mengalir? Awal sakit memang lebih sering, namun perawatan 2 minggu di RS menguatkan asaku, sehingga lebih terlatih.
  1. Saat diduga sebagai tumor tulang: kaget,dan benar2 runtuh
  2. Saat sebelum biopsi: merasa bodoh, karena belum konsul ke penyakit dalam (:P)
  3. Saat muntah-muntah hebat setelah biopsi: gak kuat, mual banget, perut terasa berguncang gak karuan
  4. Saat menunggu hasil biopsi: berat, kepalaku terasa mau pecah, hingga suatu pagi pecahlah semua
  5. Saat nyeri hebat di kamar mandi yang menandakan patahnya tulangku: nyeri.....amat nyeri, nyeri pertama selama sakit
  6. Saat seorang ibu tua datang untuk mendoakanku: terharu, speechless
  7. Saat aku dilarang untuk datang ke acara kumpul2 dengan teman: bimbang, mungkin ini yang paling mengganggu, karena alasan yang paling ringan, uh...sebel :(
Aku tidak menjanjikan air mata ini tak akan mengalir lagi, tapi penting bagiku untuk mengetahui mengapa ia keluar agar hatiku tak ikut mencair sia-sia.

Komentar

Obat Bukan Segalanya mengatakan…
ass mbak ismicitra trim ksh ya tlah bnyk masukan dirumah hati,sama mbak
air mata kdng bergulir dikala sy ber
simpuh ditngah malam mhn ampun dan di
beri ketbahan dan kesabaran menerima
cobaan sakit2 sekali ini ternyata klo
kita pasrah rasanya sembuh,sabar ya
mbak
,semoga


ass mbak ismicitra trim ksh kriman
penget.dirmh hatinya,sama mbak klo
ditngah malam yg hening air mata bergulir mhn ampun dan kesembuhan dr rasa sakit2 sekali yg kadang mendera,mhn diberi ketabahan dan kesabaran menerima cobaan sakit yg
kayaknya obat utk smbh tdk ada,sabar ya mbak semoga Allah Swt
selalu melindungi mbak ismicitra sbg umatnya ya tabah dan sabar amin
ismicitra mengatakan…
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
ismicitra mengatakan…
alhamdulillah, makasih juga ya bu kunjungannya....amiiin, itu juga harapan saya, semoga setelah ini saya menjadi lebih baik.:D

eeh...dasar manusia ya bu, udah dikasih sehat, dah bisa jalan lagi, kdg say masih saja lupa untuk hati2, sampai akhirnya Allah ngasih "warning" hehehe

semoga ibu juga cepet sembuh

tetap semangat nulis ya bu :D

Postingan populer dari blog ini

Berobat kulit ke dr. Inong, part 2: Peeling session

Setelah lebih dari satu bulan bermain-main dengan krim pagi  dan malam, kini saatnya kembali untuk  chemical peeling   alias pengelupasan kulit dengan bahan kimia (obat). Kunjungan kedua kali ini saya pilih    Jumat. Tiba di RS restu jam 15.00 dan mendapat urutan 50. Lumayan, hanya nunggu sekitar 2 jam akhirnya tibalah giliran saya. Ada sekitar 6 tempat tidur dengan satu kipas angin kecil di masing-masing tempat tidur. Sebelum pengelupasan, wajah kita dibersihkan dulu oleh asisten   dengan cairan berbau seperti alkohol, dan mulailah obat itu dioleskan oleh dr. Inong sendiri. Awalnya terasa dingin, namun beberapa saat kemudian....." ouch "    ….panas dan perih sekitar 5 menit dan kipas angin ini sangat membantu untuk mengurangi rasa sakit.  Tenyata pengolesan itu diulangi lagi setelah 15 menit....*dooh  double ouch *, tapi bener kok cuma sebentar, dan setelah tidak terasa panas lagi sang asisten akan mengoleskan krim, dia menyebutkan sih nama dari krim itu tapi sepertinya

Tips Berobat Kulit ke dr. Dewi Inong I spKK

Setelah menjalaninya saya tertarik untuk menuliskan tips untuk rekan-rekan yang akan berobat kulit ke beliau, supaya tidak salah langkah. Sekilas tentang dr. Inong (begitu saya panggil beliau) dapat dilihat di sini , bukan bemaksud promosi :P, namun beliau terkenal ramah dan murah untuk perawatan kulitnya. Beliau praktek di Permata Cibubur dan RSIA Restu, Kramat jati, saya akan berbagi untuk yang di Restu Datang pagi, benar-benar pagi. Pendaftaran dimulai jam 7.00 ,tdak boleh lewat telpon dengan biaya Rp. 85.000,- dan terbatas hanya 60 orang :O….Saya tiba di sana jam 8.10, dan alhasil dapat no. 68….ini berhasil karena no yang muda banyak yang gak datang. Setelah daftar di loket, jangan lupa daftar ulang di perawat depan kamar dr. Inong , karena akan dipanggil berdasarkan urutan di perawat bukan di loket. Bawa sarapan, cemilan dan makan siang serta air minum . Tidak ada kantin, hanya ada ibu penjual makanan kecil yang terbatas, dan suasana di sana panas, jangan

Kisah seorang pencuri foto

Kisah ini di mulai dari foto di atas. Saat melihat pertama kali, langsung jatuh hati pada foto berjuta makna ini. Foto ini dtemukan di salah satu jejaring sosial, pemiliknya adalah teman dari teman, aku sendiri tidak mengenalnya. Biasanya, jika mengambil foto pribadi, aku akan minta ijin dulu ke pemiliknya, tapi mengapa untuk foto ini aku agak takut dengan pemiliknya hehehe. Berikut kronologis perjalananku bersama foto ini, yang aku beri judul “Memandang ke Depan”: 19 Agustus 2010 : aku grabbed foto ini tanpa ijin, tapi ternyata merasa bersalah, dan berasa seperti pencuri, huuu gak enak 23 Agustus 2010 : akhirnya memberanikan diri untuk kirim message ke sang pemilik yang intinya minta ijin….sampai sekarang belum dijawab juga 2 Sept 2010 : sepertinya tidak akan dapat ijin resmi dalam waktu dekat, mungkin sekitar 20 tahun lagi hehehe *hopeless*….aku beranikan diri untuk mengirim message yang sama ke FBnya…no response until now 19 Sept 2010 :Dia: “biarkan kami mensyukuri hid