Allah selalu memberikan sesuatu tepat pada waktunya.
Itulah yang saya rasakan sekarang. Pasti pernah mendengar film Indonesia "Emak ingin naik haji".
Sudah lama ingin menonton film ini, namun baru saja berhasil menontonnya gratisan di SCTV.
Ternyata saya baru dizinkan Allah untuk nonton ini sekarang karena saat ini adalah waktu yang "pas" untuk saya, dan untuk film itu menjadi salah satu jalan saya berkaca dan berpasrah.
Film ini membuka lebar kesempitan yang sedang saya alami. Air mata yang mengalir tadi bukan hanya karena cerita yang menyentuh tapi juga air mata penyesalan saya akan keangkuhan diri yang merasa kuat.
Sempit dan penat yang mengisi hari-hari saya membuat saya membangun dinding kuat sebagai pagar hati agar tetap bisa berdiri tegar. Namun dinding itu juga tenyata membangun ego bagi saya dan membuat saya "merasa" kuat. Tidak pernah saya mengeluh, namun tidak pernah saya mencoba meminta, karena saya merasa Dia akan kirimkan yang terbaik. Doa-doa akhir sholat, tangisan tengah malam, rasa takut, sujud lama dan dzkir panjang jarang saya kumandangkan lagi.
Ya...Dia akan kirimkan yang terbaik untuk kita tapi setelah kita berusaha, dan doa adalah ujung tombak usaha kita, karena semua yang terjadi hanya atas izin-Nya.
Allah...ampuni hambaMu ini yang bersembunyi dibalik kekuatan semu, merasa kuat dengan tidak meminta.
Allah...jadikan kesempitan, sesak dan penatnya kehidupan sebagai jalan hamba untuk menjadi lebih baik dan lebh dekat pada-Mu.
Allah hamba rindu
Itulah yang saya rasakan sekarang. Pasti pernah mendengar film Indonesia "Emak ingin naik haji".
Sudah lama ingin menonton film ini, namun baru saja berhasil menontonnya gratisan di SCTV.
Ternyata saya baru dizinkan Allah untuk nonton ini sekarang karena saat ini adalah waktu yang "pas" untuk saya, dan untuk film itu menjadi salah satu jalan saya berkaca dan berpasrah.
Film ini membuka lebar kesempitan yang sedang saya alami. Air mata yang mengalir tadi bukan hanya karena cerita yang menyentuh tapi juga air mata penyesalan saya akan keangkuhan diri yang merasa kuat.
Sempit dan penat yang mengisi hari-hari saya membuat saya membangun dinding kuat sebagai pagar hati agar tetap bisa berdiri tegar. Namun dinding itu juga tenyata membangun ego bagi saya dan membuat saya "merasa" kuat. Tidak pernah saya mengeluh, namun tidak pernah saya mencoba meminta, karena saya merasa Dia akan kirimkan yang terbaik. Doa-doa akhir sholat, tangisan tengah malam, rasa takut, sujud lama dan dzkir panjang jarang saya kumandangkan lagi.
Ya...Dia akan kirimkan yang terbaik untuk kita tapi setelah kita berusaha, dan doa adalah ujung tombak usaha kita, karena semua yang terjadi hanya atas izin-Nya.
Allah...ampuni hambaMu ini yang bersembunyi dibalik kekuatan semu, merasa kuat dengan tidak meminta.
Allah...jadikan kesempitan, sesak dan penatnya kehidupan sebagai jalan hamba untuk menjadi lebih baik dan lebh dekat pada-Mu.
Allah hamba rindu
Komentar