Kisah ini di mulai dari foto di atas. Saat melihat pertama kali, langsung jatuh hati pada foto berjuta makna ini. Foto ini dtemukan di salah satu jejaring sosial, pemiliknya adalah teman dari teman, aku sendiri tidak mengenalnya. Biasanya, jika mengambil foto pribadi, aku akan minta ijin dulu ke pemiliknya, tapi mengapa untuk foto ini aku agak takut dengan pemiliknya hehehe.
Berikut kronologis perjalananku bersama foto ini, yang aku beri judul “Memandang ke Depan”:
- 19 Agustus 2010: aku grabbed foto ini tanpa ijin, tapi ternyata merasa bersalah, dan berasa seperti pencuri, huuu gak enak
- 23 Agustus 2010: akhirnya memberanikan diri untuk kirim message ke sang pemilik yang intinya minta ijin….sampai sekarang belum dijawab juga
- 2 Sept 2010: sepertinya tidak akan dapat ijin resmi dalam waktu dekat, mungkin sekitar 20 tahun lagi hehehe *hopeless*….aku beranikan diri untuk mengirim message yang sama ke FBnya…no response until now
- 19 Sept 2010 :Dia: “biarkan kami mensyukuri hidup yang luas dan tak terbatas…dengan terus menatap ke depan, berharap, semangat..dan mendayung mengejar mimpi…kami bahagia dengan segala nikmat yang kami miliki….” begitu kata si bapak yang moto, beda ternyata dengan aku dalam memaknai foto ini, tapi boleh dong, kita kan bebas berekspresi, kembali ke ijin…..huhuhuhu…..belom dapet ijin nih…piyeee ya? love this picture sooo much…Ohya aku tahu itu dari FB nya juga
- 20 Sept 2010: after being a thief now i am becoming a stalker…..please pak, jawab dong,i will not see u again after i get the permission from u….huhuhu…..nyebelin deh, aku jadi sering liat-liat page nya, seperti pengintil, tapi gak rela juga mendelete foto ini
Semoga segera mendapat ijin resmi, doain ya
21 Sept 2010
Ismicitra
*mencari cara untuk mendapat ijin*
Komentar