Akhirnya aku memutuskan untuk melakukan perubahan.
Berharap perubahan yang kulakukan akan membuat aku lebih baik, yaitu belajar mengenal dan menerima orang lain.
Mungkin ini agak terlambat untuk sebagian orang, namun tidak untukku.
Perubahan ini adalah langkah baru dan besar, serta membutuhkan effort lebih untuk mewujudkannya.Kekuatan untuk mengalahkan egoku sendiri untuk mengenal dan menerima orang lain.
Agar tulisanku ini dimengerti, aku ingin berbagi sedikit tentang aku di masa lalu.
Aku adalah orang yang sangat "aku" (beda tipis dengan egois sih), dengan sentral kehidupan ada di aku, keluargaku dan teman-temanku. Sakit satu tahun yang menyadarkanku, bahwa aku bukan hanya aku saja, tapi ada dia dan mereka.
Begitu pula untuk masalah mencari pasangan hidup,pada awalnya aku menjadikan aku sebagai sentral dari semua penolakan.
Yup, karena dia tidak "aku banget" maka tidak ada kesempatan untuknya untuk memperkenalkan diri dan bicara tentang dirinya.
Sebenarnya hal itu agak salah, karena bukan saja dia yang tidak aku berikan kesempatan namun ternyata aku pun tidak aku beri kesempatan, yaitu kesempatan untuk mengenal sosok manusia lain selain aku, keluargaku dan teman-temanku.
Prinsip salah itu mengukung diriku dalam tembok yang membatasi cara pandangku sehingga aku hanya bisa memandang dunia dalam lingkup kecil yang ternyata berakibat fatal; aku takut keluar.
Saat aku mendeklarasikan perubahannya ini, aku pikir akan dengan mudahnya aku menerima, tapi tidak. Allah langsung menngujiku dengan mendatangkan calon-calon yang bukan "aku banget", diantaranya lamaran untuk menjadi yang kedua, lamaran dari orang yang jauuuh lebih tua, dan seseorang yang jauuuh lebih muda dan terakhir ini adalah seseorang yang banyak bicara.
Sigh....tarikan nafas panjang, ingin rasanya langsung berkata tidak, terima kasih, tanpa perlu mengumpulkan data-data lebih jauh.
Takut. Itu yang sebenarnya aku rasakan.Tapi sudahlah, aku bulatkan tekad dan luruskan niat. Aku percaya Allah kan kirimkan seseorang yang tepat buatku, entar itu "aku banget" atau tidak, tapi pasti yang aku butuhkan, untuk menemani sisa perjalanan yang sebentar lagi sampai ke tujuan.
Bismillah, Allah, tolong bantu aku untuk jadi lebih baik. Amiin.
Berharap perubahan yang kulakukan akan membuat aku lebih baik, yaitu belajar mengenal dan menerima orang lain.
Mungkin ini agak terlambat untuk sebagian orang, namun tidak untukku.
Perubahan ini adalah langkah baru dan besar, serta membutuhkan effort lebih untuk mewujudkannya.Kekuatan untuk mengalahkan egoku sendiri untuk mengenal dan menerima orang lain.
Agar tulisanku ini dimengerti, aku ingin berbagi sedikit tentang aku di masa lalu.
Aku adalah orang yang sangat "aku" (beda tipis dengan egois sih), dengan sentral kehidupan ada di aku, keluargaku dan teman-temanku. Sakit satu tahun yang menyadarkanku, bahwa aku bukan hanya aku saja, tapi ada dia dan mereka.
Begitu pula untuk masalah mencari pasangan hidup,pada awalnya aku menjadikan aku sebagai sentral dari semua penolakan.
Yup, karena dia tidak "aku banget" maka tidak ada kesempatan untuknya untuk memperkenalkan diri dan bicara tentang dirinya.
Sebenarnya hal itu agak salah, karena bukan saja dia yang tidak aku berikan kesempatan namun ternyata aku pun tidak aku beri kesempatan, yaitu kesempatan untuk mengenal sosok manusia lain selain aku, keluargaku dan teman-temanku.
Prinsip salah itu mengukung diriku dalam tembok yang membatasi cara pandangku sehingga aku hanya bisa memandang dunia dalam lingkup kecil yang ternyata berakibat fatal; aku takut keluar.
Saat aku mendeklarasikan perubahannya ini, aku pikir akan dengan mudahnya aku menerima, tapi tidak. Allah langsung menngujiku dengan mendatangkan calon-calon yang bukan "aku banget", diantaranya lamaran untuk menjadi yang kedua, lamaran dari orang yang jauuuh lebih tua, dan seseorang yang jauuuh lebih muda dan terakhir ini adalah seseorang yang banyak bicara.
Sigh....tarikan nafas panjang, ingin rasanya langsung berkata tidak, terima kasih, tanpa perlu mengumpulkan data-data lebih jauh.
Takut. Itu yang sebenarnya aku rasakan.Tapi sudahlah, aku bulatkan tekad dan luruskan niat. Aku percaya Allah kan kirimkan seseorang yang tepat buatku, entar itu "aku banget" atau tidak, tapi pasti yang aku butuhkan, untuk menemani sisa perjalanan yang sebentar lagi sampai ke tujuan.
Bismillah, Allah, tolong bantu aku untuk jadi lebih baik. Amiin.
Komentar