Saya memberanikan diri untuk bergabung di komunitasnya para pengolah kata-kata (baca:penulis). Ketika baca karya-karya mereka, saya jadi bingung karya yang mana yang harus masuk. Edat-edit, potong sana sini, baca lagi, ganti lagi, akhirnya "Terpuruk" saya masukkan pertama kali. Satu menit, 5 menit, 1 jam... mulai komentar berdatangan. Seneng deh, ada yang baca dan kasih apresiasi buat karya saya. Rata-rata masih bilang STD alias standar.Ya...kalo dibandingkan dengan karya-karya mereka, buatan tangan saya mah masih di bawah standar, kurang ulenan, masih bantet. Senang, takut, malu berkecamuk di dada. Masukin lagi gak ya? Bikin lagi gak ya? Beberapa kakak (baca: anggota lama)terus menyemangati saya. Agar tidak mempermalukan diri dengan melakukan kesalahan yang sama pada penulisan, maka saya mulai rajin baca sini, situ, ulang-ulang, pikir-pikir sampai mimpi-mimpi pula, ampuuun. Bagaimana karya saya selanjutnya? Yaaa....ternyata masih saja belum dapat "feel"nya, kok mir...