
Episode 1. Teguran atas ketidak pedulian
Jaga malam ini begitu indah, pasien dalam kondisi aman, sampai akhirnya jam 00.30 " Dok, saturasinya by. A turun sampai 60%", perawat ku membangunkan tidur lelapku. Segera ku terbangun, namun "Aaow..." kaki kiriku tidak dapat bergerak, aku tidak dapat bangun. Ku coba sekuat tenaga untuk bangun, dengan menahan nyeri yang amat, aku berhasil bangkit. Setelah dapat berdiri, terasa nyeri menjalar dari punggung ke kaki kiriku, dan aku paksakan untuk melangkah dengan bertumpu pada kaki kanan. "Kenapa dok?", "Entah..." jawabku lemas.
Setelah mengatur setting ventilator, saturasi by. A kembali naik sampai dengan yang kami harapkan dan aku kembali tidur, namun sudah kubulatkan tekad, harus MRI!!
Hasil MRI sudah ditangan, dengan sedikit air mata dan debar-debar aku duduk di ruang tunggu Gedung A, dan masih tergiang2 kata2 dr. Fitri. " Aduh, kemana aja kamu Ismi, kan seharusnya udah MRI dari dulu. HNP mu udah berat nih, operasi ya, ke orthopedi." Deg....memang seharusnya sudah dari dulu...iya 2 tahun yang lalu.
Sungguh, ketidak pedulian pada diri sendiri yang amat merugikan....sesal tidak akan merubah keadaan sekarang. Harus aku terima dan hadapi. (tears)
Komentar